Gerak cepat (Gercep) TNI Angkatan Laut (TNI AL) mengerahkan kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) KRI Makassar-590 untuk mengirimkan bantuan berupa paket sembako dan kebutuhan lainnya kepada para korban bencana alam gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,8 di Mamuju Sulawesi Barat, Sabtu (11/6/2022).
Keberangkatan KRI Makassar-590 dari Dermaga Madura Koarmada II Ujung Surabaya tersebut sebagai bentuk rasa peduli TNI AL kepada masyarakat Mamuju atas terjadinya bencana alam. Bantuan yang diberikan berupa beras, mie instan, gula, air mineral, selimut dan alat-alat kebersihan berupa sabun mandi, sabun cuci, pasta gigi, sikat gigi dan pempers untuk balita.
“TNI AL siap mempercepat proses penanganan dan distribusi bahan bantuan bagi korban bencana alam di Mamuju,”kata Kepala Staf Komando Armada (Kaskoarmada) II Laksamama Pertama TNI Rachmad Jayadi saat melepas keberangkatan KRI.
Kaskoarmada II hadir mewakili Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksda TNI Iwan Isnurwanto
Dikutip dari InfoPublik.id, pada Senin 13 Juni, setelah tiba di Mamuju selanjutnya bahan bantuan akan diserahkan langsung ke masyarakat Kabupaten Mamuju. Selain itu TNI AL melalui Dinas Kesehatan Koarmada II juga menurunkan Personel Tim Medis serta obat-obatan yang dibutuhkan bagi masyarakat Mamuju.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono diberbagai kesempatan terlah memerintahkan prajuritnya untuk berperan aktif secara profesional, bergerak cepat dalam mendukung kegiatan atau membantu saat ada kejadian bencana alam seperti di Kabupaten Mamuju sebagai salah satu tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sehingga keberadaan prajurit akan bermanfaat bagi masyarakat sekelilingnya.
Diberitakan sebelumnya bahwa telah terjadi bencana Gempa Bumi dengan skala 5,8 magnitudo mengguncang Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, pada hari Rabu (8/6/2022) sekitar Pukul 13.32 Wita.
Lokasi gempa terletak pada koordinat 2,74 LS dan 118,54 BT, atau tepatnya berlokasi di 43 kilometer arah barat daya kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 kilometer. Gempa bumi ini tidak menimbulkan efek tsunami, tetapi berdampak pada rusaknya bangunan rumah warga dan korban luka-luka.