Bocah terlantar di Sidakarya ternyata dicabuli oleh pacar ibu kandungnya, hal tersebut sudah dilakukannya beberapa kali dan tidak diketahui oleh ibu korban.
“Aksi (pencabulan) bocah ini tidak dilihat oleh ibu korban. Tapi kalau pemukulan di bagian mulut itu dilihat oleh ibu korban,” kata Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas.
Polisi mengungkap fakta baru dalam kasus bocah berinisial NKAS alias N yang ditemukan telantar dalam kondisi luka lebam dan patah tulang di Jalan Bedugul, Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali. Ia ternyata tidak hanya dianiaya, tetapi juga dicabuli oleh pacar ibu kandungnya.
Bambang mengatakan, dirinya bersama tim telah menjenguk N di rumah ayah kandungnya di wilayah Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Dari sana, kemudian ditemukan fakta baru dalam kasus tersebut, setelah dilakukan pemeriksaan.
“Yang pertama pelaku ada tambahan memukul bocah itu yang mengakibatkan giginya lepas, gigi depan. Kemudian pelaku melakukan pencabulan yaitu memasukkan jari sebelah kanan ke kemaluan korban dan hasil visum ada sobekan (pada alat kelamin),” ujar Bambang.
Dia menegaskan, meski pihaknya telah memastikan adanya pencabulan, namun patah tulang yang dialami oleh bocah itu bukan atas tindakan tersebut. Menurutnya, luka patah tulang diakibatkan karena kekerasan lain.
“Itu (patah paha) disuruh lari kanan-kiri, kemudian disuruh menekuk kakinya. Itu baru terjadi patah, kemudian dimasukkan ke dalam ember. Nah itu. Setelah tahu patah, ditelantarkan lah anak oleh pacar dari ibu korban,” ujarnya.
“Jadi bukan (merupakan rangkaian dari pencabulan). Nanti kita akan tambahkan pasal di sana. (Pencabulan dilakukan) dalam kondisi sadar,” tambahnya.
Bambang menambahkan, sembari menjenguk dan melakukan pemeriksaan, pihaknya juga memberikan bantuan psikologis. Kini kondisi bocah itu sudah baik dan riang gembira. Hanya saja anak itu belum bisa berdiri karena kakinya masih digips.