Kasus bully terjadi di Tasikmalaya, Seorang bocah kelas 6 SD berinisial menjadi korban perundungan di Singaparna. Akibatnya, ia menjadi depresi hingga sakit dan akhirnya meninggal.
Korban yang berusia 11 tahun itu meninggal diduga karena mendapat perundungan dengan dipaksa teman-temannya untuk menyetubuhi kucing. Video aksi perundungan itu direkam, kemudian disebarkan para pelaku di media sosial.
Berdasarkan informasi, kedua orang tua korban, Ad (41) tahun dan Ti (39) tahun tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya saat ditemui di dalam rumah mungil berdinding bilik dan papan. Keduanya bercerita tentang pengalaman pahit yang diderita anak keduanya.
Ti, ibu korban, menerangkan anaknya terlihat murung dan sering melamun beberapa hari terakhir sebelum meninggal dunia pada Minggu (17/7). Kepada ibunya, PH mengaku sakit tenggorokan, yang membuatnya enggan makan dan minum.
Kondisi PH semakin parah, tak hanya susah makan dan minum, anaknya juga mengalami kejang-kejang. Anaknya dibawa ke rumah sakit, namun nahas, PH meninggal dunia pada Minggu (17/7).
“Kalau ke kami ngakunya sakit tenggorokan, dimasukin air aja dimuntahin lagi. Kami bawa ke rumah sakit tapi meninggal dunia,” tutur Ti, Rabu (20/7).
Sampai akhirnya, video perundungan yang menimpa anaknya ia saksikan sendiri. Ia sempat menanyakan kepada PH, kenapa mau melakukan aksi tersebut. Korban menjawab mendapatkan paksaan dan pemukulan dari teman sebayanya.
“Anak saya sering ngaku dipukul sama temannya. Tapi mungkin candaan. Anak saya mainnya jauh pak. Saya kan ada anak empat jadi susah ngawasinya. Saya juga hancur pak pas lihat videonya,” ujar Ti.
Ketua KPAI Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan, saat ini pihaknya tengah memberikan pendampingan dan pemulihan psikologis kepada keluarga korban.
“Kami melihat keluarga masih belum stabil kondisi psikisnya maka kami tawarkan pendampingan dan pemulihan psikologisnya, edukasi dan juga mungkin proses hukumnya,” kata Ato.
“Jadi ananda ini usianya 11 tahun kelas enam SD dia mengalami dugaan perundungan, sampai murung. depresi akhirnya meninggal dunia. Bentuk perundungannya adegan tak senonoh. Korban dipaksa dan diancam teman sepermainanya,” tutup Ato. (Kay)