Pertamina Patra Niaga menyiapkan mekanisme pendaftaran pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, melalui platform digital MyPertamina yang bersifat bulk atau jumlah besar untuk kendaraan dinas dan operator angkutan umum.
Mekanisme tersebut untuk pendaftaran bagi badan, operator angkutan umum dan dinas yang memiliki jumlah kendaraan di atas 50 unit.
Hal tersebut disampaikan Sales Area Manager Retail Jakarta Bogor Depok (SAM Retail Jabode) Pertamina Niaga, Gustiar Widodo, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (27/7/2022).
“Kendaraan operasional atau dinas memang dalam program pendaftaran pembelian BBM bersubsidi melalui platform digital MyPertamina harus didaftarkan,” kara Gustiar, dikutip dari laman Infopublik pada Kamis 28 Juli.
Menurut Gustiar, Pertamina akan menyiapkan model seperti template dan nanti akan dibagikan ke masing-masing organisasi, operator transportasi umum atau badan.
“Pertamina juga akan membantu dan mendampingi dalam proses pendaftaran tersebut,” katanya.
Badan, organisasi atau operator angkutan umum mengisi formulir, namun untuk foto tetap diperlukan yang mungkin jumlahnya tidak sebanyak untuk proses registrasi bagi kendaraan pribadi.
Foto pelat nomor polisi tetap diperlukan karena akan muncul saat barcode dipindai di SPBU.
Ini supaya memastikan kendaraan yang melakukan transaksi sama dengan kendaraan yang didaftarkan.
“Kami akan merapat lagi ke masing-masing badan atau dinas untuk kami akan bantu registrasinya khusus bagi pihak yang memiliki jumlah armada kendaraan di atas 50 unit,” ujar Gustiar.
Pertamina juga akan membantu proses pendaftaran MyPertamina bagi operator angkutan umum yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat atau Organda.
Sebelumnya, sejumlah pengemudi transportasi umum baik daring maupun konvensional di Jakarta Barat berharap BBM bersubsidi secara langsung sebagai pilihan alternatif atau tanpa menggunakan aplikasi MyPertamina.
Salah satunya sopir taksi bernama Mislam yang berharap masih bisa membeli BBM jenis Pertalite secara langsung atau tanpa menggunakan aplikasi MyPertamina.
Sementara itu, sopir angkutan kota bernama Zaenudin berharap rencana penerapan MyPertamina bisa dilakukan secara bertahap.