Revitalisasi terhadap 3 pasar tradisional yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta terus digencarkan, salah satunya menyasar pada Pasar Terban.
Adanya rencana revitalisasi tersebut rupanya menjadi urgensi untuk merespons keberadaan Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) yang saat ini sudah selesai dibangun di di samping pasar tradisional tersebut.
Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadjaya mengatakan kondisi pasar Terban itu tidak selaras dengan lingkungan sekitarnya, lantaran tampilan Pasar Terban itu tampak kumuh.
Sehingga revitalisasi diperlukan agar terciptanya keserasian antar setiap bangunan yang sama-sama baru.
“Secara fisik chemistry bangunan harus sesuai dengan lingkungannya, secara operasional harus memenuhi teknis yang lebih modern,” kata Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadjaya, dikutip dari kumparan, Senin (13/3/2023).
Di sisi lain, pasar Terban yang beroperasi di Kota Yogyakarta atau tepatnya di Jalan C Simanjuntak itu harus memiliki sistem operasional yang disesuaikan dengan lingkungan di sekitarnya.
Aman menyebut proses rencana revitalisasi terhadap Pasar Terban itu baru pada tahapan pengumpulan ide-ide yang bakal ditawarkan kepada Pemerintah Pusat.
“Kami memiliki kepentingan bahwa secara substansial sebagai pasar rakyat tetap harus ada, tetapi pasar rakyat yang modern dan secara arsitektural chemistry antara lingkungannya perlu diberikan,” ujarnya.
Aman menuturkan juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya Universitas Gadjah Mada yang notabene nya memiliki jaringan kepada Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian PUPR.
Dengan begitu, wacana revitalisasi yang selama ini digaungkan diharapkan akan mendapatkan dorongan dari semua berbagai belah pihak.
“Mudah-mudahan (ide revitalisasi Pasar Terban) tidak berhenti menjadi wacana, tetapi tahun ini menjadi rencana. Kepastiannya ada pada tahun ini, kepastian mengenai apakah akan di bangun pada tahun ini atau tahun depan,” tandasnya.
