Ladang dan Sawah Terdampak Abu Vulkanik Merapi, Harga Sayur di Magelang Naik

Meski sudah hampir satu pekan namun ketebalan abu vulkanik Merapi masih sangat dirasakan oleh warga dusun Panggungan, Wonolelo, Kecamatan Sawangan terlebih daerah tersebut hingga kini belum pernah terguyur air hujan. Akibat tebalnya debu vulkanik Merapi ini, harga sayuran mengalami peningkatan yang cukup lumayan. Parman, warga dusun Panggungan yang kesehariannya berjulan sayur keliling, mengeluhkan kondisi tersebut.

“Harga sayuran naik untuk Cesin, Kol bunga dan Kentang. Ya sebenernya ini lumrah karena sayuran di persawahan atau ladang terkena abu vulkanik dari Gunung Merapi tapi kita sebagai penjual sayur keliling jadi repot juga mau menjualnya karena harga kulaknya juga sudah tinggi, jadi ya kita jualnya juga menyesuaikan harga kulakan” ungkapnya dikutip dari kumparan, pada Kamis (16/2/2023).

Parman menambahkan, kondisi tersebut kemungkinan bisa segera berakhir bila sudah ada hujan turun.

“Hingga kini belum ada hujan, kalau sudah ada hujan kemungkinan harga-harga sayuran akan kembali normal karena abu vulkanik yang pada menempel di sayuran sudah hilang jadi tidak perlu penanganan lebih saat mereka panen dan ini otomatis bisa menekan beaya operasional yang nantinya akan berdampak pada harga jadi turun lagi,” terang Parman yang menjual dagangannya sampai ke kota Jogjakarta.

Sementara itu Kepala Desa Windusajan, Wonolelo, Sawangan, Marpomo mengatakan bahwa ada sekira 2.306 Kepala Keluarga dan banyak dari mereka yang berprofesi sebagai penjual sayur.

“Daerah kami berjarak kira-kira 9 KM dari Gunung Merapi  namun dampak dari erupsi Merapi beberapa waktu lalu hingga kini masih sangat kami rasakan, utamanya para petani. Kalau untuk penanganan khusus kepada Manula dan Balita memang tidak ada. Namun begitu kemarin pihak desa dengan dibantu BPBD juga melakukan pembagian masker, penyemprotan masjid dan sekolah yang ada di lingkungan kami,” terangnya.

“Kalau untuk pertanian ya hanya menunggu turun hujan, kalau sudah ada hujan debu-debu abu vulkanik akan berkurang dan tanaman atau sayuran bisa menjadi bersih. Ini juga tergantung dari curah hujan yang turun, tentunya kalau hujannya deras ya akan semakin cepat bersih,” pungkas Marpomo.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Must Read

- Advertisement -

Hot News

Klarifikasi Suami Selingkuh dengan Ibu Mertua di Serang Banten

Klarifikasi Suami Selingkuh dengan Ibu Mertua di Serang Banten. Sebuah kisah perselingkuhan viral di TikTok baru-baru ini. Kasus dugaan suami selingkuh dengan ibu mertua ini...
- Advertisement -

Gaya Hidup

Kembang Api Selalu Jadi Simbol Malam Pergantian Tahun, Berikut Asal Usulnya

Saat ini, kembang api telah menjelma menjadi simbol perayaan di seluruh dunia. Kembang api mengalami perkembangan yang sangat siginifikan, dari zaman Tiongkok kuno hingga...

Peristiwa

Lapak Pedagang Batu Cincin di Lampung Terbakar, 3 Orang Tewas Terpanggang!

Sebuah rumah semi permanen yang dijadikan lapak pedagang cincin batu alam di lingkungan PKOR Way Halim Bandar Lampung, Lampung hangus terbakar. Warga di lokasi...

Hukum

Sekap dan Aniaya Teman, 2 Pemuda Diamankan di Kulon Progo

Dua orang pemuda masing-masing WA (20) asal Lampung Selatan dan DHA, (20) asal Kota Tegal Jawa Tengah tega melakukan penyekapan dan penganiayaan terhadap rekannya,...

Iklan3