Keluarga dari penemuan kerangka Mamik Sujar (67), warga Dusun Rujak Tengah, Desa Selong Belanak menolak melakukan autopsi. Kerangka tersebut ditemukan oleh warga di Desa Mekarsari, Kecamatan Praya Barat, NTB.
Istri korban, Inak Sujar (63), mengenali kerangka tersebut milik suaminya dari bagian rahang dan gigi. Setelah dilakukan pemeriksaan polisi, istri dan keluarga menolak autopsi. Mereka meyakini bahwa kerangka tersebut benar milik Mamik Sujar yang hilang sembilan tahun lalu.
“Setelah diperiksa polisi, pihak keluarga malah menolak untuk dilakukan autopsi. Karena itu benar adalah kerangka Mamik Sujar,” kata Yahya seorang Kepala Desa Selong Belanak, Kecamatan Praya Barat, NTB pada Rabu (22/6/2022).
Menurut Yahya, pihak keluarga Mamik Sujar langsung melakukan pemakaman usai kerangka tersebut ditemukan. Mereka mengaku sudah ikhlas dan merasa lega meskipun Mamik Sujar ditemukan tinggal kerangka.
“Mereka sudah lega karena korban sudah ketemu. Kemarin sudah dimakamkan,” terang Yahya.
Sementara itu, Kapolres Lombok Tengah AKBP Hery Indra Cahyono melalui Kapolsek Praya Barat, AKP Hery Indrayanto dalam keterangannya, mengatakan kerangka manusia yang ditemukan tersebut telah diidentifikasi sebagai warga Desa Selong Belanak. Pihaknya juga sudah menyerahkan kerangka kepada istri dan saudaranya untuk dilakukan pemakaman.
“Kerangka tersebut telah diakui oleh salah satu keluarga dari Desa Selong belanak, yang mengenali ciri-ciri khususnya. Kerangka telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan dengan layak dan dibuatkan administrasi seperlunya,” tutur AKP Hery.
Sebelumnya, dua warga Dusun Jogor menemukan kerangka manusia di Hutan Bukit Unting-unting, dekat Pantai Margejek, Desa Mekarsari, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Minggu (19/6/2022) siang. Polisi telah mengidentifikasi kerangka tersebut milik Mamik Sujar yang hilang sembilan tahun lalu.