Sejumlah calon penumpang kapal Roro tujuan Batam – Sei Pakning ribut di Pelabuhan Roro Batam, Kepulauan Riau, Selasa (21/6/2022) lalu.
Keributan penumpang kapal tersebut dikabarkan karena lebihnya kapasitas kendaraan yang hendak menyeberang. Akibatnya sejumlah calon penumpang berebutan hendak masuk.
Seorang sopir truk lori ekspedisi yang namanya enggan disebutkan menceritakan, sejumlah calon penumpang mobil pribadi mengamuk. Mereka tak dapat masuk ke dalam.
Sehingga yang menjadi sasaran beberapa mobil truk ekspedisi yang lebih dulu berada di dalam.
“Harusnya kan kapasitasnya mengangkut empat lori ekspedisi barulah beberapa mobil pribadi dan juga motor,” ujarnya, dilansir dari laman Batamnews pada Kamis (23/6).
Saat itu lori ekspedisi telah berada di dalam Roro dari jam 14.00 WIB. Sebanyak empat lori berada di dalam kapal hendak berangkat menuju pelabuhan Sei Pakning.
Sejumlah calon penumpang tak terima. Pihak yang mengaku dari kepolisian meminta seluruh lori ekspedisi yang berada di dalam untuk keluar.
Ironisnya, petugas yang memaksa untuk keluar tersebut merupakan petugas dari kepolisian. Menurutnya yang berwenang dalam kapal itu merupakan petugas ASDP.
“Petugas kepolisian yang memaksa kita keluar dari kapal dengan alasan nanti diperbolehkan masuk kembali, namun kenyataannya kita dilarang berangkat,” imbuhnya.
Terpisah, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Polresta Barelang, AKP Yusriadi Yusuf membenarkan peristiwa tersebut. Hanya saja pihak kepolisian yang memaksa sopir truk untuk keluar menurutnya bukan anggota dari Polsek KKP.
Yusuf menjelaskan bahwa akan berkordinasi langsung dengan pihak ASDP terkait permasalahan tersebut. Harapannya pihak ASDP dapat menjual tiket dengan kapasitas yang ada.