Revitalisasi bahasa daerah bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah.
Kemudian untuk menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan bagi para penutur bahasa daerah untuk mempertahankan bahasanya serta menemukan fungsi dan ranah baru dari sebuah bahasa dan sastra daerah.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah, Valentina Lovina Tanate mengatakan, dalam implementasi kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah di Kalteng.
Pihaknya melakukan rapat koordinasi Antarinstansi dan Pakar dalam Rangka Implementasi Model Pelindungan Bahasa Daerah di Provinsi Kalimantan Tengah.
“Ada empat bahasa daerah di Kalimantan Tengah yang akan direvitalisasi pada tahun 2022 ini, yaitu bahasa Dayak Ngaju, Maanyan, Ot Danum, dan Melayu dialek Kotawaringin,” tambah Valentina, dilansir dari InfoPublik.id, pada Jumat 24 Juni 2022.
Rapat bertujuan untuk menyamakan persepsi, membulatkan tekad, dan menyatukan gerak langkah bersama pemangku kepentingan dalam revitalisasi bahasa Kalimantan Tengah.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) pada Tahun 2022 ini melakukan revitalisasi (menghidupkan/menggiatkan) 4 bahasa yang ada di Provinsi Kalteng.
“Kami menyadari bahwa revitalisasi bahasa ini dapat berjalan dengan optimal apabila ada kerja sama dengan pemerintah daerah,” ujar Hafidz Muksin, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Ristek.
Sebab kata Hafidz Muksin, berdasarkan data Menurut UNESCO pada tahun 2018 bahwa setiap dua minggu ada satu bahasa yang punah.
“Kepunahan bahasa terjadi terutama karena para penuturnya tidak lagi menggunakan dan mewariskan bahasa tersebut kepada generasi berikutnya,” ungkap Hafidz Muksin.