Investasi bodong bermodus arisan online terbongkar. Belasan orang korban mengalami total kerugian mencapai Rp 1,1 miliar. Menurut salah satu korban, tersangka yang telah ditangkap polisi merupakan salah seorang Selebgram asal Surabaya.
“Dia Selebgram Surabaya,” kata salah satu korban arisan online bernama Sinta, Selasa (31/5).
Tersangka bernama Anggrita Putri Kaledha (23) tahun yang merupakan warga Surabaya telah ditangkap polisi di Bali pada 24 Mei lalu. Sinta menyebutkan, awalnya ia tidak mengenal tersangka secara langsung. Melainkan melalui media sosial.
“Tahu melalui Instragram itu, jadi saya tidak mengenal secara langsung,” jelas Sinta.
Sinta mengaku awalnya ia tidak mengikuti investasi yang ditawarkan oleh tersangka, melainkan mengikuti arisan online. Dalam perjalanannya tersangka menawarkan investasi kepada semua member arisan online itu.
“Awalnya enggak ikut investasi, arisan biasa saja. Terus dia tiba-tiba ikut invest-invest gitu. Awalnya tertarik ada bunganya. Mekanisme invest-nya taruh uang Rp 5 juta terus baliknya Rp 6,5 juta. Kayak gitu-gitu. Alibinya, sih, ada orang yang ngutang butuh duit, kita sebagai debitur,” ujarnya.
Sinta juga mengakui telah menginvestasikan uangnya sebesar Rp 200 juta kepada tersangka. Awalnya uang yang di setor diberikan atau dikembalikan tersangka lancar beserta keuntungannya. Namun, setelah itu tidak lancar dan menghilang.
“Aku kurang lebih 200 juta, sudah pernah (dapat keuntungan). Awalnya lancar dari tahun lalu, terus tutup. Terus buka lagi yang kedua. Ternyata nyandet sampai sekarang dan lebih banyak korbannya daripada yang pertama,” ujar Sinta.
Menurut Sinta, tersangka juga memiliki banyak grup dan member di WhatsApp. Namun, bila ada member yang menanyakan lebih detail mengenai investasi dan arisan online itu tersangka akan membuat grup baru.
“Ada seratus lebih yang pertama. Grupnya ada banyak, dia itu pinter jadi kalau ada yang suka tanya-tanya detail dia marah, terus bikin grup baru lagi,” singkat Sinta.
Berdasarkan penyelidikan polisi, saat ini tersangka telah menghimpun kurang lebih sebanyak 150 orang member yang tergabung dalam grup WhatsApp. (Kay)