Di ujung akhir zaman, dimana ada pertunjukan drag queen (waria) disuguhkan untuk anak-anak, dan perempuan yang menuntut hak aborsi, mungkin tidak mengherankan bahwa jumlah orang Amerika yang mengatakan mereka percaya pada Tuhan telah turun ke titik terendah sepanjang masa.
Menurut Gallup, hanya 81 persen orang Amerika pada zaman sekarang yang mengatakan bahwa mereka percaya pada Tuhan, sebuah penurunan baru dan penurunan drastis dari 87 persen yang mengatakan hal yang sama pada tahun 2013.
Badan survey tersebut melaporkan bahwa ketika mereka mengajukan pertanyaan yang sama pada zaman 1950-an dan 60-an, 98 persen responden mengatakan mereka percaya pada Tuhan. Pada tahun 2011, jumlah itu telah turun, namun masih ada 92 persen yang menjawab setuju.
Pada 2014, hanya 86 persen yang mengatakan mereka percaya kepada Tuhan.
Mungkin juga tidak mengejutkan adalah demografis yang paling mungkin mengingkari kepercayaan pada Pencipta Ilahi. Di antara mereka yang disurvei, Gallup mengatakan ketidakpercayaan paling umum di kalangan anak muda dan kaum liberal.
Pria sedikit lebih kecil kemungkinannya dibandingkan wanita untuk mengatakan bahwa mereka percaya pada Tuhan (80 persen berbanding 83 persen, masing-masing).
Dari mereka yang mengatakan bahwa mereka percaya kepada Tuhan, kurang dari setengah yaitu 42 persen yang mengatakan bahwa mereka percaya bahwa Tuhan mendengar dan menjawab doa. Satu dari 10 mengatakan mereka percaya Dia (tuhan) tidak melakukannya.